Warung Bebas

Senin, 06 Agustus 2012

Perbedaan Iblis dan Setan

BEDA SETAN DAN IBLIS

Apa beda Setan dan Iblis ? Mendengar kata Setan maka seketika pikiran kita biasanya akan langsung membayangkan sesosok makhluk yg seram hitam bertanduk dikepalanya kedua matanya merah gigi tajam tak ubahnya drakula dan memiliki ekor dgn ujungnya seperti anak panah.

Akan tetapi apakah memang demikian keadaan setan sebenarnya ? Jika kita membuka lembaran- lembaran kitab suci dan juga hadis-hadis yg meriwayatkan perihal setan itu sendiri ternyata kita TIDAK akan menemukan penggambaran sosok setan seperti yg kita

bayangkan itu. Tidak ada keterangan apapun dari Allah didalam al-Qur’an maupun juga dari Rasul didalam Hadisnya mengenai perwujudan asli dari makhluk yg bernama setan ini.

Satu hal lain yg sangat lumrah terjadi dimasyarakat bila kita menyebut setan maka biasanya kitapun akan sering mengindentikkannya dgn Iblis yaitu suatu makhluk yg diceritakan oleh al-Qu’ran sebagai pembangkang perintah Tuhan saat disuruh bersujud kepada manusia yg oleh Tuhan berfungsi sebagai Khalifah dibumi .

Menurut Encyclopedia Britannica kata setan sebenarnya berasal dari bahasa Ibrani yg berarti “musuh” dan biasanya ditujukan kepada jenis Jin yg ingkar dan melakukan bisikan jahat terhadap manusia sebagai tindakan godaan dan kesuksesan mereka adl bergantung dari kecerdikannya. Pernyataan tersebut tidak bertentangan dgn pernyataan al-Qur’an maupun hadis Nabi berikut :

Kami jadikan para Nabi itu musuh-musuh setan yaitu dari jenis manusia dan Jin - Qs. 6 al an’am : 112

Sungguh aku melihat setan- setan Jin dan manusia lari dari Umar - Hadis Riwayat Tirmidzi
Dari ayat dan hadis tersebut digambarkan oleh al-Qur’an bahwa setan itu terbagi atas dua jenis yaitu setan dalam wujud manusia dan setan dalam wujud Jin. Dan dari sini juga ada indikasi bahwa yg namanya setan itu tidak selamanya identik dgn Iblis. Maka sujudlah mereka kecuali Iblis adl dia dari golongan jin - Qs. 18 al-Kahfi : 50

Jadi Iblis itu sendiri dinyatakan Allah berasal dari golongan Jin tidak ada Iblis dari golongan manusia sehingga mengidentikkan antara Iblis dan Setan tidaklah selamanya benar. Lalu setan dari jenis manusia itu apa dan bagaimana ?

Sabda Nabi :
Apabila tiba bulan Ramadhan dibukalah pintu langit dikunci pintu neraka dan setan dibelenggu Hadis Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah Pernyataan Nabi bahwa pintu langit dibuka pada bulan Ramadhan tentunya dimaksudkan sebagai terbukanya pintu rahmat dan pintu ampunan Allah bagi para hamba-Nya yg berpuasa sementara terkuncinya pintu neraka adl tertutupnya pintu azab Allah selagi kita menggunakan kesempatan dibulan suci itu utk melakukan introspeksi diri serta memperbanyak amal ibadah.

Dan pernyataan setan dibelenggu pada bulan Ramadhan juga tidak mungkin kita artikan secara kontekstual yg sebenarnya sebab memang pada kenyataannya dibulan Ramadhan masih banyak kejahatan merajalela penyembahan berhala minum- minuman keras main perempuan dan aneka tindak kriminal lainnya.

Jadi yg dimaksud oleh Nabi itu tidak lain adl pada bulan Ramadhan itu sewajarnya hawa nafsu kejahatan yg senantiasa ada pada diri manusia itu lbh terkekang krn simanusianya seharusnya sibuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan banyak melakukan dzikir serta menahan makan dan minum yg merupakan sumber dari timbulnya nafsu negatif.

Kesimpulan ini sesuai juga dgn sabda Nabi yg lain : Sesungguhnya setan itu berjalan pada manusia melalui tempat jalannya darah Maka persempitlah tempat jalannya dgn lapar Hadis Riwayat Ahmad Bukhari Muslim Abu Daud dan Ibnu Majah.

Tidaklah mungkin pada tubuh kita ini ada setan yg berdiam sebab jika itu benar maka kita semua ini bisa dikatakan kesurupan tiap hari krn itulah maka yg disebut sebagai setan itu adl dorongan negatif yg selalu berusaha mendominasi semua perbuatan dan pikiran kita tiap waktu .

Bukankah Nabi juga pernah bersabda tatkala beliau kembali dari medan perang : Kita baru saja kembali dari peperangan kecil menuju keperang yg besar Yaitu perang melawan hawa nafsu – Hadis Riwayat al-Khatib dari Jabir Pada Hadis yg sudah kita kutip sebelumnya Nabi menyatakan bahwa lapar merupakan salah satu cara mengekang diri dari tindakan negatif yg justru merugikan diri kita sendiri.

Sabda Nabi yg lain : Jika kalian mendengar suara keledai maka belindunglah kepada Allah dari setan. Karena sesungguhnya dia melihat setan – Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim Sekali lagi jika memang didalam diri manusia ini ada setan dalam pengertian makhluk halus maka apakah tiap keledai melihat manusia juga pasti akan bersuara sebab pada saat yg sama seharusnya dia juga melihat setan didalam diri manusia ? Sementara jika kita mengartikan setan sebagai energi negatif atau dorongan nafsu utk berbuat kejahatan maka hal ini sesuai dgn pernyataan al-Qur’an : Lalu ALLAH mengilhamkan kepada jiwa itu fasiq dan taqwa - Qs. 91 asy-syams : 8

Bersesuaian pula dgn teori yg ada pada ilmu Psiko-linguistik yg menyatakan bahwa manusia dilahirkan didunia bukan dgn piring kosong. manusia dilahirkan dgn dibekali faculties of the mind atau ada juga yg mengistilahkannya sebagai innate properties (1).

Semuanya berpulang kepada kita mana yg akan kita ikuti apakah semangat berbuat kebaikan ataukah semangat utk berlaku jahat ? Ketahuilah bahwa didalam jasad ada gumpalan bila
gumpalan itu baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila rusak maka rusaklah seluruh jasad ketahuilah bahwa itulah hati - Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim

Semakin kita condong pada perbuatan negatif maka Iblis yg sejak awal mengumumkan permusuhannya dgn manusia akan mengerahkan semua bala tentaranya dari kalangan Jin yg juga memiliki sifat jahat utk menambah semangat kita berbuat hal yg batil dgn jalan membisik-bisikkan rayuan fatamorgana didalam hati.

Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan belaka - Qs. 3 an-nisa’ : 120

.. Kejahatan setan yg biasa bersembunyi yg berbisik kedalam dada manusia dari Jin dan manusia - Qs.114 an-nas : 4 – 6

Kita semua sudah mengetahui bahwa antara ALLAH dan Iblis telah terjadi satu perjanjian dimana Iblis diberi kebebasan oleh Tuhan utk mengadakan cobaan serta ujian atas keimanan manusia terhadap- Nya.
Dan ajaklah siapa yg kamu sanggupi diantara mereka dgn ajakanmu kerahkanlah kepada mereka pasukanmu yg berkendaraan dan pasukanmu yg berjalan kaki lalu bersekutulah bersama mereka dalam urusan harta dan anak- anak dan berilah mereka janji - Qs. 17 al-Isra : 64

Disamping itu mungkin kita juga perlu melakukan kajian secara komprehensif terhadap beberapa hadis Nabi yg menghubungkan penyakit dgn setan dan menghubungkan pula antara suatu perbuatan dgn setan misalnya :

Hendaklah seseorang diantara kamu makan minum dan mengambil dgn tangan kanannya krn setan itu makan minum dan memberi dgn tangan kirinya - Hadis Riwayat Ibnu Majah

Apabila salah seorang dari kalian menguap hendaklah diletakkan tangannya dimulutnya dan tidak memanjangkan suaranya krn sungguh setan mentertawakannya – Hadis Riwayat Ibnu Majah

Tutuplah bejana tutuplah tempat-tempat air tutuplah pintu dan padamkanlah lampu Sebab setan tidak singgah ditempat air yg tertutup tidak membuka pintu tertutup Serta tidak membuka bejana yg tertutup – Hadis Riwayat Bukhari.

Janganlah kalian kencing dilobang - Hadis Riwayat Abu Daud Nasa’i dan Ahmad.

Jangan kalian melepas ternak- ternak kalian dan anak-anak kalian saat matahari terbenam hingga kegelapan malam sebab sungguh setan bergentayangan saat matahari terbenam hingga hilang gelapnya malam – Hadis Riwayat Muslim.

Beberapa hadis diatas meskipun teksnya dihubungkan dgn setan namun bisa kita tinjau dari sisi tata krama medis maupun keselamatan. Orang yg makan minum atau melakukan aktivitas dgn tangan kirinya berkesan orang yg tidak sopan dan jorok sebab secara umum tangan kiri kita gunakan utk –maaf- mencebok sisa kotoran dipantat. Lalu secara psikologis apakah kita mau makan makanan yg bersih dan sehat dgn tangan yg biasa memegang kotoran ?

Lalu bayangkan kita menguap lebar-lebar sambil bersuara “hhaaaahhh..” ditengah orang banyak atau didekat orang yg anda sayangi ataupun malah didalam suatu rapat apa kesan orang-orang tersebut kepada kita ? Selain itu jika saat kita menguap lebar itupun akan memungkinkan virus-virus tertentu yg ada diudara masuk melalui mulut.

Perintah Nabi utk menutup tempat-tempat air yg terbuka mematikan lampu dan menutup pintu tidak lain agar makanan dan minuman kita bersih dari penyakit yg berbahaya seperti jentik nyamuk demam berdarah atau jilatan binatang sejenis kucing tikus dan sebagainya.

Mematikan lampu sebelum tidur adl langkah efisiensi atau penghematan sekaligus mencegah terjadinya arus pendek yg bisa mengakibatkan kebakaran apalagi pada masa lalu orang menggunakan lampu teplok dan lilin utk penerangan sehingga tidak menutup kemunginan lampu teplok itu jatuh kelantai dan mengenai kain sehingga terjadi kebakaran.

Dan larangan kencing dilobang menurut saya agar tidak timbul penyakit maupun aroma tak sedap dari lobang bekas kencing ini tentu saja pengecualian bagi lobang WC yg bisa disiram sehingga tidak menimbulkan bau dan penyakit sebagaimana pernah diungkapkan oleh Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manarnya bahwa makhluk-makhluk hidup yg halus yg dikenal orang sekarang dgn perantaraan mikroskop dan diberi nama mikroba ada kemungkinan juga termasuk jenis Jin jahat yg menjadi penyebab dari berbagai macam penyakit (2).

Menutup pintu tidak lain agar rumah kita tidak dimasuki setan manusia berupa maling rampok atau sejenisnya yg dapat merugikan kita sendiri.

Sementara larangan Nabi agar tidak melepaskan ternak dan anak-anak diwaktu matahari tenggelam hingga pagi hari tidak lain utk menghindarkan kita dari ulah penculik anak dan maling binatang.

Kesimpulan akhir adl setan itu merupakan segala sesuatu yg bersifat jahat yg bisa menjerumuskan seseorang dalam suatu bahaya baik bahaya didunia maupun bahaya diakhirat. Setan bisa berupa hawa nafsu negatif yg merangsang seseorang utk berlaku jahat dan menyimpang dari kebenaran. Setan juga bisa menimbulkan penyakit tertentu dan setan juga bisa berwujud Jin yg jahat.

Jadi jika ada manusia yg selalu melakukan kejahatan kebiadaban atau kenistaan maka dia adl setan berwujud manusia demikian pula bila ada Jin yg berlaku sama seperti itu maka dia adl setan berwujud Jin.

Sebagai tambahan penutup dalam al-Qur’an Allah tidak pernah menyinggung asal penciptaan setan namun Allah telah menyinggung asal penciptaan Jin dan Manusia didalam banyak ayatnya sementara asal penciptaan Malaikat disinggung oleh Nabi dalam sebuah Hadisnya :
Sesungguhnya orang-orang yg bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan mereka ingat ALLAH maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. - Qs. 7 al-a’raf : 201 Jika setan mengganggumu maka mohonlah perlindungan kepada ALLAH sesungguhnya Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui - Qs. 41 fushilat : 36

Referensi : —– (1)Soenjono Dardjowidjojo Psiko-linguistik : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia Yayasan Obor Indonesia 2003
(2)Syaikh Muhammad al-Ghazali Studi Kritis atas Hadis Nabi Saw : Antara pemahaman tekstual dan kontekstual dgn pengantar : Dr. M. Quraish Shihab Terj. Muhammad al- Baqir Penerbit Mizan 1993 hal. 125

0 komentar em “Perbedaan Iblis dan Setan”

Posting Komentar